Tag
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) saat ini telah menjadi fenomena paling menarik dalam demokrasi dan kebebasan beragama di negara ini. Di luar mainstream utama NU dan Muhammadiyah belum pernah ada organisasi Islam yang sempat berkembang dan membesar seperti LDII. Berbeda dengan NU dan Muhamadiyah yang pada saat kelahirannya mendapatkan tentangan dari pemerintahan Hindia Belanda, perjuangan LDII justru menghadapi rintangan dari masyarakat dan pemerintah sendiri.
Menariknya adalah cikal bakal LDII yang dikenal dengan nama Islam Jamaah merupakan kelompok Islam yang kehadirannya mendapat perlawanan paling kuat dari masyarakat karena dianggap aliran sesat. Bahkan pemerintah sempat mengeluarkan larangan resmi terhadap aktivitas kelompok tersebut di seluruh Indonesia. Image masyarakat terhadap LDII-pun tidak berubah hingga kini sebagai jelmaan dari organisasi terlarang Islam Jamaah. Namun sejauh ini LDII tetap eksis dan terus berkembang pesat. Faktanya dari 10 kriteria aliran sesat yang dirilis Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak satupun menyangkut di LDII.
Ada yang berspekulasi bahwa eksistensi LDII saat ini semata-mata karena mendapatkan perlindungan dari rezim Orde Baru yang dimotori oleh Golongan Karya saat itu. Bagaimana mungkin satu golongan Islam bisa berdiri di belakang rezim otoriter yang represif terhadap umat Islam? Asumsi ini sangat masuk akal pada masa jayanya Orba. Namun sejarahpun membuktikan ketika pemerintahan Pak Harto runtuh dan partai pohon beringin saat ini kekuasaannya terus menyusut, LDII tidak terpengaruh sedikitpun. LDII tetap jaya dan terus berkembang di mana-mana.
LDII dan Mangkul
Banyak isu yang digunakan untuk mendiskriditkan LDII namun salah satu yang paling pokok adalah masalah SISTEM MANGKUL.
Berikut ini adalah pengertian mangkul dari berbagai sumber. Tentu saja semua deskripsi tersebut adalah sepihak yang dibuat orang luar LDII dan belum pernah ada klarifikasi atau tabayun. Sayangnya LDII sendiri hingga saat ini belum tergerak untuk memberikan klarifikasi terhadap isu akidah yang fundamental itu.
Sistem manqul menurut H. Nurhasan Ubaidah Lubis adalah: “Waktu belajar harus tahu gerak lisan/badan guru; telinga langsung mendengar, dapat menirukan amalannya dengan tepat. Terhalang dinding atau lewat buku tidak sah”.
Sedang murid tidak dibenarkan mengajarkan apa saja yang tidak manqul sekalipun ia menguasai ilmu tersebut, kecuali murid tersebut telah mendapat Ijazah dari guru maka ia dibolehkan mengajarkan seluruh isi buku yang telah diijazahkan kepadanya itu”. (Drs. Imran AM. Selintas Mengenai Islam Jama’ah dan Ajarannya, Dwi Dinar, Bangil, 1993, hal.24).
Kemudian di Indonesia ini satu-satunya ulama yang ilmu agamanya manqul hanyalah Nurhasan Ubaidah Lubis.
Ajaran ini bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. yang memerintahkan agar siapa saja yang mendengarkan ucapannya hendaklah memelihara apa yang didengarnya itu, kemudian disampaikan kepada orang lain, dan Nabi tidak pernah mem berikan Ijazah kepada para sahabat. Dalam sebuah hadits beliau bersabda:
Artinya: “Semoga Allah mengelokkan orang yang mendengar ucapan lalu menyampaikannya (kepada orang lain) sebagaimana apa yang ia dengar”.
(Syafi’i dan Baihaqi)
Dalam hadits ini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan kepada orang yang mau mempelajari hadits-haditsnya lalu menyampaikan kepada orang lain seperti yang ia dengar. Adapun cara bagaimana atau alat apa dalam mempelajari dan menyampaikan hadits-haditsnya itu tidak ditentukan. Jadi bisa disampaikan dengan lisan, dengan tulisan, dengan radio, tv dan lain-lainnya. Maka ajaran manqulnya Nurhasan Ubaidah Lubis terlihat mengada-ada.
Wajibnya Mangkul
Beberapa sumber yang berhasil dihimpun oleh Dakwah Islam Indonesia Online, termasuk catatan salah seorang teman LDII di Facebook dengan akun bernama Kayaprima berjudul BAHAYANYA MEMAHAMI AL QUR AN DAN HADIS TANPA MANGKUL mengungkapkan pengertian berbeda tentang mangkul.
- Waktu belajar harus tahu gerak lisan/badan guru; telinga langsung mendengar, dapat menirukan amalannya dengan tepat.
Pengertian ini ada benarnya apablia dalam kontek belajar membaca Al-Quran. Seorang murid hendaknya mengetahui persis gerak bibir dan posisi lidah gurunya agar bacaan yang dihasilkan benar sesuai tajwid dan mahrod. Namun tidak benar apabila dikaitkan dengan pengajaran tafsir Quran atau hadist secara umum dalam LDII. Dalam prakteknya saat ini LDII juga mengadakan pengajian online antar Negara menggunakan media Teleconference.
- Mengenai dalil :
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا، ثُمَّ أَدَّاهَا كَمَا سَمِعَهَا .
Artinya: “Semoga Allah mengelokkan orang yang mendengar ucapanKu (Nabi) lalu menyampaikannya (kepada orang lain) sebagaimana apa yang ia dengar”. (Syafi’i dan Baihaqi)Dalil ini sebenarnya justru menjadi landasan pokok sistem mangkul. Inti utama dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut adalah “orang yang mendengar ucapanKu” sehingga menjadi prinsip sistem mangkul “GURU BERBICARA MURID MENDENGARKAN”.
Berdasarkan dalil tersebut mangkul adalah metode belajar ilmu agama secara turun menurun dari guru ke murid. Syarat pokok dalam system mangkul adalah ada guru dan ada murid. Transfer ilmu dari guru ke murid sebenarnya hal yang lazim dalam disiplin ilmu apapun.
Seseorang tidak akan bisa menjadi sarjana tanpa bimbingan dari guru atau dosen. Seseorang itu bisa saja belajar sendiri suatu disiplin ilmu di luar sistem pendidikan yang ada dan sangat mungkin ia bisa lebih mahir dari yang lulusan universitas. Akan tetapi ilmunya tidak sah dan tidak ada orang atau institusi yang mengakuinya.
Dalam Islam tidak dikenal system belajar otodidak, membaca dan memahami Quran dan Hadist dengan akal / angan-angan sendiri tanpa bimbingan seorang guru.
- Karyaprima dalam catatannya menunjukkan pendapat beberapa ulama tentang pentingnya mangkul, musnad, muttasil yang salah satunya adalah pendapat Imam as-Syafi’e r.a. dan Imam Badruddin ibn Jama’ah:
Imam as-Syafi’e r.a. berkata:
“Barangsiapa yang bertafaqquh (coba-coba memahami agama) melalui isi kandungan buku-buku, maka dia akan mensia-siakan hukum (kefahaman yang sebenarnya)”. [lihat Tazkirah As-Sami’e: 87]Imam as-Syafi’i juga mengungkapkan bahayanya menuntut ilmu tanpa bimbingan guru: “Orang yang belajar ilmu tanpa sanad guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu”. (lihat Faidhul Qadir juz 1 hal 433)
Imam Badruddin ibn Jama’ah memberikan komentarnya:
Maksudnya:
“Hendaklah seseorang penuntut ilmu itu berusaha mendapatkan Sheikh yang mana dia seorang yang menguasai ilmu-ilmu Syariah secara sempurna, yang mana dia melazimi para sheikh yang terpercaya di zamannya yang banyak mengkaji dan dia lama bersahabat dengan para ulama’, bukan berguru dengan orang yang mengambil ilmu hanya dari dada-dada kertas buku dan tidak bersahabat dengan para sheikh (ulama’bersanad’) yang agung.” [lihat Tazkirah As-Sami’ wa Al-Mutakallim 1/38]
Dengan demikian, tuduhan bahwa ilmu manqul yang diterapkan LDII itu sesat adalah sangat lemah karena dasarnya hanya hadist yang telah dipelintir pemgertiannya dengan keterangan-keterangan royu / pendapat sendiri yang tendensius. Sementara, banyak ulama masyhur yang shohih menekankan pentingnya menuntut ilmu pada guru yang bersanad. Sedangkan tuduhan bahwa di Indonesia ini satu-satunya ulama yang ilmu agamanya manqul hanyalah Nurhasan Ubaidah Lubis, adalah tidak benar karena LDII tidak pernah mengklaim seperti itu.
Ilmu mangkul bertujuan untuk menjaga kemurnian agama Islam secara turun temurun ila Yaumil Kiyamah. Sesuai ucapan Imam as-Syafi’i, ilmu yang tidak bersandar pada guru yang bersanad sangat berbahaya karena tidak aman dari kepentingan-kepentingan orang hasut yang ingin merusak Islam.
surya pranata said:
mengapa kaum ldii MENGKAFIRKAN sesama MUSLIM (darrul hadist,islam jama’ah,lemkari dan skrg ldii) tolong di jelaskan
A. Maryam said:
Saudara Surya, isu LDII mengkafirkan golongan lain adalah fitnah yang bertujuan mengadu domba sesama umat Islam. Sebaiknya anda buktikan sendiri atau klarifikasi ke LDII terdekat. Sampai saat ini tidak ada satupun statmen dari LDII melalui media apapun bahwa golongan selain LDII adalah kafir. Iman dan kafir sudah jelas tertera di dalam Quran dan Hadist.
Andhika said:
Terus waktu itu mama saya numpang sholat di salah satu masjid, terus selesai sholat lantai nya dibersihkan karena kata mereka najis itu jamaah mana ?
LA said:
Yakiiinn????? Aku berani jamin bahwa mereka memang menerapkan doktrin bahwa orang diluar LDII itu murtad. Setiap saat itu selalu didengung2kan. Katanya kalau nggak ngaji (baca: IKUT PENGAJIAN ITU)dosa besar. Keluargaku LDII, dan aku juga ngaji. Tapi aku sungguh nggak setuju dengan cara mereka yang menyebut bahwa orang di luar LDII itu MURTAD. Terus yang ikut LDII wajib masuk surga selamat dari neraka. Eh hellooo… situ Tuhan yang berhak nentuin sesorang dosa ini itu, murtadlah, kafirlah, wajib masuk surga lah…. Terus kalo sholat berjama’ah dengan imam bukan orang LDII juga wajib diulang, katanya sholatnya gak sah. Udah merasa jadi Tuhan ya???
aku dulu termasuk cukup rajin ngaji… tapi semakin kesini semakin keliatan aneh dan sok sucinya ajaran yang ada di LDII. cuma lembaga aja kok sok banget.
Khoirul Adi Saputra said:
banyak anda katakan tidak sesuai kenyataan,
kalo memang butuh jawaban tanyakan pada yang mengetahui,
jgn cri tahu sendiri, nanti jadi org yang sok tahu
herman kamil said:
Saya menyaksikan sendiri orang LDII tidak mau sholat berjamaah dengan penduduk komplek, anehnya pada saat jamaah keluar, anggota mereka masuk untuk sholat dan terkejut karena ada saya, yang mereka kira masjid sudah kosong.
Aneh lagi, alas untuk sujud mereka tarik pindahkan untuk alas berdiri ! Alas untuk sujud dikatakan bid’ah, mengapa untuk berdiri tidak bid’ah ?
Kalau jama’ah LDII adalah jama’ah umum dan normal, mengapa tidak mau sholat berjamaah dengan penduduk umum di sekitarnya ? Apalagi untuk sholat Jum’at mesti sholat di masjid LDII sendiri walupun jauh.
Memisahkan diri (mufaroqah) dari umat Islam yang umum adalah tanda ke-sesat-an yang jelas dari kaum ini.
NU, Muhammadiyah, pengikut tarekat juga kaum salafy mereka bisa sholat berjamaah bersama, walaupun memiliki pengajian sendiri-sendiri.
Mengapa kaum LDII tidak bisa dan tidak boleh ???
roses_man said:
Bu Maryam,
Saya pernah izin sholat di rumah seorang kawan yg kemudian saya ketahui anggota LDII. ternyata setelah saya bertamu dan sholat, semua lantai rumahnya dipel bersih…. hehehe. pdhal sebelumnya rumahnya juga sudah dipel….
manur said:
website ini kyknya membela ldii???
A. Maryam said:
Kami membela Islam. Kami mencoba memahami semua pemikiran golongan Islam dan menghindarkan perselisihan antar umat Islam.
LA said:
situ bukan membela Islam.Tapi pro LDII. Aku ikut LDII (tapi dalam rangka ingin keluar) dan aku tau pasti gimana ajarannya.
313syahidulhaq said:
kebanyakan dari kita masih ditutupi dari dalil2 tentang kaitannya Islam, iman, dan jamaah. di sekolah, saya tdk pernah menemukan lafal Arab ttg hadis murtad. tapi setelah saya ngaji, saya baru tahu ternyata tidak semua yg menganggap dirinya Islam itu adl Islam, karena Islam itu jamaah dan jamaah itu Islam. sdgkn iman barulah bisa masuk ke hati stlah mjd orang Islam, yg juga mjd orang jamaah.
dalam HR. Muslim dijelaskan: murtad itu orang yg meninggalkan agamanya, yaitu memisahkan diri dari jamaah. dalil ttg apa itu keimaman dan jamaah sesuai al-Quran dan hadis masih banyak tdk dibuka. LDII itu sudah selangkah lebih jauh membuka dalil yang banyak belum dibuka di Indonesia, bagi yg meragukan LDII, tanyakan kpd diri Anda sendiri, apakah semua al-Quran dan hadis himpunan telah anda khatam manqul dan pahami seluruhnya??
utk lebih jelas, lihatlah: http://www.313syahidulhaq.wordpress.com (insya Alloh dalil2 yg belum dibuka di Indonesia akan diterangkan di sini). kita umat Nabi s.a.w berhak mengetahui semua dalil utk memahami Islam secara keseluruhan
Muawiyah said:
Tipu kau manur…
pasaikupi said:
Idem sama Roses_man yang di atas.. bedanya saya Jumatan di masjidnya LDII di daerah pasar 10 Tembung, Medan, Sumatera Utara. Karena tidak tahu, saya main masuk aja. Koq agak aneh ya.. Khutbahnya semua pakai bahasa Arab, padahal yang dengar belum tentu mengerti. Hehehe.. Dan benar, lantai tempat saya shalat saja yang dipel bersih seusai Jumat. Untunglah saya pantang menyerah, dan jumat besok datang lagi. Bedanya kali ini saya shalat sunnah tahiyatul masjid di pojokan sana, duduk.. geser ke arah lain.. ambil mushaf, baca di pojokan lain. Kembalikan mushaf, duduk manis lagi di tempat yang berbeda menunggu khutbah, dan geser lagi ke mana-mana. Ujung-ujungnya saya “menduduki” nyaris 1/2 masjid, dan sukses shalat di ambal/permadani/karpet merah itu, yang masing-masingnya dijahit… Walhasil, mereka ngepel semua lantai dan cuci semua karpet. Hahahaha.. Jumat yang menyenangkan 🙂
tatto said:
omong kosong,mana ada masjid di tulis INI MASJID LDII SELAIN MEMBER DILARANG SHOLAT
ah aneh aneh aja.saya juga pernah sholat di masjid ldii yang saya kira cuma langgar karena kecil.tapi selesai sholat gak ada tuh acara ngepel massal malah disapa dengan ramah ditanyain dari mana mau ke mana.roses_man ayo sholat bareng bareng di masjid ldii biar ada bukti jangan cuma isuuuu
LA said:
mereka memang sok suci, merasa paling benar :3
*pernah ngrasain paitnya di LDII
Muawiyah said:
Apa dasar kau katakan kami sok suci LA?… kami menjalankan kehidupan kami berdasarkan Quran Hadist…
king romly said:
alahhh…lagu lama..segala ngepel masjid lah di bawa2….dasar pembohong..disini org bebas nulis apa saja tanpa bukti outentik….saya adalah mualab, br ngaji sama ldii..yg katanya selain ldii klo sholat di masjid ldii lsg di pelll…manaaa buktinyaaa dasar kentirrr…
saya jadi ingat ada dalil dalam hadist tirmidzi ” la tadkhulul jannah qottatun” artinya tidak akan masuk kedalam surga orang yg suka adu domba…kayaknya pasaikupi sama rose man pengen adu domba sesama umat muslim deh….hadehhhhh…
pasaikupi said:
Kepada Tatto dan King Romly,
Demi Allaah, saya bersumpah bahwa saya tidak berbohong. Saya benar-benar shalat di masjid LDII, dan mereka mengepel bekas duduk dan sujud saya. Saya berdoa semoga Allaah mematikan saya dalam keadaan kafir, tidak Islam, andaikata saya berbohong dengan ucapan saya.
Anda berdua puas?
Untuk King Romly yang mualab (maksud Anda mualaf ‘kan?), saya mendoakan semoga Anda belajar Islam secara benar. Mengajilah dengan guru yang benar, supaya hidayah yang Anda terima tidak sia-sia. Adab Anda dalam berbicara rusak sekali; “kentir” dan sebagainya itu bukan ucapan yang pantas dikeluarkan oleh seorang Muslim.
habib al-ghozali said:
semoga anda pasaikupi mendapat ampunan dari ALLAH, LDII teruslah jaya…
kristanti said:
5f, saya ni dulu kristiani. 4 bln yg lalu. saya yakin dengan islam karna ke-Esaan Tuhan-nya. tapi kok di dalamnya amburadul gini. saling sesat menyesatkan. masak saya musti kembali jadi kristiani
bejo said:
pasaikupi, kalo masjid al-Haram tiap jam dipel kenpa anda tdk persoalkan? orng2 spt kalian yg suka ‘menyesatkan’ ldii tanps mengetahui ajarannya mmng pantas dilaknat bukan hanya skdr kata kentir. Kalo bkas solat anda dipel seharusnya snda koreksi diri jangan2 kaki anda mmng najis krn dr jefing gak pake sandal. Kalo anda yakin bisa menjaga kesucian TIDAL MUNGKIN orang ldii ngpel lantainya
LDII said:
mantap jaya ni infonya,,,, mudah2an kita selalu di jaga dari kesesatan
Mathius Juan Daniel said:
Saya mualaf, malah divonis Kafir Akbar oleh LDII, dan saya punya buktinya saya divonis Murtad dari Islam.
Kasihan juga dari zaman dulu, semua orang Mekah dan Medinah telah MURTAD, karena tidak masuk LDII
dina said:
Saudara sy ldii yg taat.pendpt n perilaku mrk:
1.Mengkafirkan & menganggap najis org islam diluar kelompok mrk,termasuk mengkafirkan orang tua sendiri.mrk yakin org2itu pasti masuk neraka
2.org tua sendiri wafatpun berlaku spt tamu.tdk mau memandikan jenazahnya
3.lebih baik tdk sholat jumat drpd sholat di tempat non-ldii
4.Tdk pernah silaturahmi dg klg berfaham non-ldii(lbh akrab dg kelompoknya)
5.Belajar agama dg ustad & buku pelajaran eksklusif.ajaran dr ustad lain dianggap kafir/salah
aziz said:
saya lihat teman saya satu kantor yang orang ldii, mau menjadi imam kami saat sholat, trus sholat jum’at juga kadang kadang bareng kami, karena jarak dari kantor ke masjid ldii jauh, dan dia selalu bersilahturahmi
Danang said:
Bagaimana LDII naik haji dan berbadah pasti berbaur dengan umat Islam lainya, apa bawa kain pel juga kesana? Bagaimana LDII berdagang apa dilarang membeli kecuali anggotanya. Bagaimana kalau sakit adakah dokter khusus yg menangani? Dan masih banyak pertanyaan2 lainya, saya yakin di dunia ini manusia wajib tolong menolong dan membuat kebaikan….
A. Maryam said:
Rupanya anda sudah termakan hasutan di media. Pernyataan anda menunjukkan anda tidak tahu sebenarnya warga LDII hanya percaya berita media yang bohong.
Wati said:
Ass..wr..wb Maaf sblmnya.pendapat saya maaf sblmnya lgi, sbnrnya apa yg dikatakan mrka bnr? Ldii ini menyimpang krn saya mengalami mertua saya ldii dan kel saya tdk ldii dan bnr mertua saya tdk prnh silahturahmi dgn kel saya..pdhl kel saya islam. Saya mendukung dan brani menyerahkan nyawa saya utk membubarkan ldii krn sdh membuat org tua saya sakit hati. Dan menurut saya lbh baik berkorban utk org tua dr pd jdi jamaah ldii..trma kasih wassalam
A. Maryam said:
Salahkan mertua anda jangan menyalahkan LDII, persoalan keluarga jangan dibawa ke organisasi, cobalah anda berpikir jernih
fariez said:
q g ikut dech …, AGAMA kok d buat debat… SEsat atau g itu tergantung dari nafsi nafsi (sendiri – sendiri) Aqidah jg harus d jaga sndiri2.. jd yg pnting niat mencari ilmu kita tanam dengan benar.. insyaallah allah dgn sndrinya akn mnunjukkan jln yg benar
hamzah said:
Kenapa orang ldii gak mau nikah sama orang yg gak ldii padahal dia juga muslim.. Aneh.. Ini ada buktinx.. Kakak saya sendiri kek gitu orangnya.
aris pramono said:
lebih baik nyari jodoh yang se faham, kita akan enak dalam mengatur rumah tangganya bersama-sama, karena kita sefaham, gitu lhooo brooo,
roman said:
Berarti d luar LDII tidak benar???
karena tidak sepaham??
sepaham disini maksud y apa?
bisa d jelaskan??
d luar LDII Sama koq alquran dan hadist..knp d bilang ga sepaham???
kristanti said:
kalo orang ldii nikah dengan orang ldii ya wajar menurut saya. sebagimana umat islam gak boleh nikah dengan non muslim. tapi ada juga yang nekat. sesuatu itu kalau gak sepaham pastilah sulit. kalo ldii nikah sama nasrani gmn ya? lebih gak boleh pasti. masuk akal juga. sekarang pertanyaanya maukah anda nikah dengan orang ldii? gak mau kan? demikian juga ldii gak mau nikah dengan anda. masuk akal kan. intinya sesuatu itu lebih ideal kalau sepaham. kadang2 sesama ldii pun kalo gak sama cinta juga gak mau.
Haya Mansur said:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Saya hanya percaya dan yakin dengan 1 Islam yaitu Islam yang telah disempurnakan oleh Allah SWT dan disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, dan saya bukan LDII bukan NU bukan juga Muhamdiyah, dan saya belajar agama juga dari semua lapisan, saya bukan percaya ke Imam/Orangnya, tetapi yang saya pelajari dan yakini adalah ajaran yang dibawanya, ajaran yang bagaimana itu adalah ajaran yang mengikuti Al Quran dan Hadist. Dan saya tidak mau termasuk orang-orang yang memecah belah agama tauhid, karena jelas itu terlarang dalam QS. Ali Imran 102-108 :
Al-Qur’an Surat Al-Imran Ayat 102: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Al-Qur’an Surat Al-Imran Ayat 103: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Al-Qur’an Surat Al-Imran Ayat 104: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Al-Qur’an Surat Al-Imran Ayat 105: Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,
Al-Qur’an Surat Al-Imran Ayat 106: pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu”.
Al-Qur’an Surat Al-Imran Ayat 107: Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.
Al-Qur’an Surat Al-Imran Ayat 108: Itulah ayat-ayat Allah, Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya
Jadi sudah jelas tidak pada tempatnya sebagai umat muslim memecah belah agama tauhid ini.Dan sangat disayangkan dalam membangun dan memperbaiki akhlak umat orang terlalu bangga dan sombong bahwa golongannya atau kelompoknya adalah paling benar, bukannya bersatu bersama-sama memahami Quran dan Hadist secara benar seperti yang telah diajarkan oleh Rosulullah SAW.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Haya Mansur
Khoirul Adi Saputra said:
lalu bagaimana anda menjelaskan tentang dalil,
thoat lah kalian pada allah, rosul, dan imam.
lalu siapa imam anda???
apa presiden?
tirto said:
aku setuju dengan pertayaan Hamzah…tolong di jawab,karena aku jugak gitu…?
aris pramono said:
Om hamzah gitu saja koq repot, kita nikah itu untuk selamanya kita hidup didunia, carilah yang se faham supaya dalam mengatur rumah tangganya enak tentram damai, sakinah mawwadah warrahmah Amiiin
&******% said:
heeehh apa2an ini blog katanya sesama islam kok ngkritik semene-mena kaya gx punya dosa aja. Itu kata2nya sangat pedas di hati LDII. sembarangan aja. tdi saya baca kok ada kata “saya mampir diteman sholat, sehabis sholat tempatnya dipel lagi pdhal sudah dipel” Menurut saya mungkin menurut teman anda. Anda itu kelihatannya Najis makanya tempat itu di pel lagi sampai tdk naji.
saya minta jangan membuat Blog yg tentang menjelek2kin LDII deh itu namanya orang Kafir(sukanya membicaraain yg sesat tentang LDII) tau
Peduli Islam said:
orang yg berstatmen LDII sesat adalh org yg blm paham bentuk agama islam yg sebenarnya….makanya ilmu itu harus selalu dicari jgn menuruti hawa nafsu selalu bilang itu sesat.
Udin Bertanya said:
bapak saya NU ibu saya Muhammadiyah … trus keluarga saya lancar kok malah kami bahagia aneh nih masa LDII menikah dengan LDII kayak yang di batasin jodohnya tau ?? gimana kalau Allah SWT menulis jodoh orang LDII dengan Orang selain LDII apa masih bisa di Bantah !!???
PIKIR tuh
rangga aditya said:
maaf sbelum nya , bkan ikut mengomentari , akan tetapi alangkah lebih baik islam itu di ibaratkan matematika 1+1=2 .
mungkin untuk mengkaji tidak hanya berpatok untuk 1 saja , islam itu indah , islam itu mudah . tidak sulit di pahami namun sulit untuk di ikuti . islam datang dengan cara yang asing , dan akan terasing juga . masukan untuk para jamah . pelajari hdist dengan baik, karena d dalam jamaah kbnyakan hadist yg dpakai daib hukumny , karena adny ijtihad , tapi ldii itu lembaga bukan aliran dsni semua lembaga baik nu , muhamadiyah , persis , ldii . semua mengangap lembganya aliran islam . tapi itu yg salah , yg salah itu persepsinya , agar tidak ada sling caci d islam
Setiawan said:
Assalamualaikum…sblum’ny sya mta mf…sya pngen ikut ngaji ldii tp sya takut…bagaimana cara’ny dan d mana tmpt terdekat . Sya skrng di kebayoran baru taman puring
Anshor said:
umat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam- di atas kesesatan, dan tangan Allah bersama jamaah, dan barang siapa yang menyempal maka dia menyempa menuju neraka. – Tirmidzi, Bab Maa Ja’a fi Luzumil Jamaah, No. 2167
“Dan berpegang-teguhlah kamu sekalian kepada tali (agama) Alloh dengan jama’ah, dan janganlah kamu sekalian firqoh”. (QS. Ali ‘Imron,No. Surat: 3, Ayat: 103).
“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kamu berfirqah-firqah (bergolong-golongan),dan ingatlah akan ni’mat Allah atas kamu tatkala kamu dahulu bermusuh-musuhan maka Allah jinakkan antara hati-hati kamu, maka dengan ni’mat itu kamu menjadi bersaudara, padahal kamu dahulunya telah berada di tepi jurang api Neraka, tetapi Dia (Allah) menyelamatkan kamu dari padanya; begitulah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu, supaya kamu mendapat petunjuk.” (QS.Ali ‘Imran:103 )
“Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya, dan apabila mereka berada bersama-sama Rosululloh dalam ‘Amrin Jaami’in’ (sambung berjama’ah; sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan), mereka tidak meninggalkan (Rosululloh) sebelum meminta idzin kepadanya. Sesungguhnya orang-orangy ang meminta idzin kepadamu (Muhammad) mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya, maka apabila mereka meminta idzin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah idzin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. An-Nuur, No. Surat: 24, Ayat: 62).
Kamu sekalian menetapilah pada Al-Jama’ah, dan takutlah kamu sekalian pada Al-Firqoh, maka sesungguhnya syetan bersama satu orang dan syetan itu akan menjauh dari dua orang, dan barangsiapa yang ingin berada di tengah-tengah surga maka hendaklah dia menetapi Al-Jama’ah”. (HR. Tirmidzi juz 3 hal 207).
“Dan ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan, mereka semua masuk di dalam neraka, kecuali hanya satu golongan (yang tidak masuk neraka). Mereka (sahabat) berkata: “Dan siapakah yang satu golongan itu, ya Rosulalloh? Rosululloh, bersabda: “yaitu (golongan) yang mengerjakan apa yang saya kerjakan dan yang dikerjakan oleh sahabat-sahabat saya”. (HR. Tirmidzi, No. Hadits: 2565).
“Sesungguhnya orang-orang yang berbai’at kepadamu sesungguhnya mereka berbaiat kepada Allah, tangan Allah di atas tangan mereka, maka barang siapa yang mengingkari bai’atnya niscaya akibat pelanggarannya akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa yang menepati bai’atnya, maka Allah akan memberikan pahala yang besar.” (Q.S. Al Fath : 10).
“Kami berbai’at kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mendengar dan taat, baik dalam keadaan semangat ataupun lemah (berat), dan untuk tidak menentang perintah kepada ahlinya serta untuk menegakkan (kebenaran) atau berkata dengan benar di manapun kami berada, tidak takut dalam membela agama Allah dari celaan orang-orang yang mencelanya.” (HR. Al Bukhari dari Ubadah bin Shamit, Shahih Al-Bukhari dalam Kitabul Ahkam: IX/96, Muslim, Shahih Muslim: II/132, Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah II/202, An-Nasai, Sunan An-Nasai VII/137-138. Lafadz Al-Bukhari)
“Apabila dibai’at dua khalifah (dalam satu masa), maka bunuhlah yang lain dari keduanya. (yaitu yang terakhir).” (HR. Muslim dari Abi Sa’id Al Khudri, Shahih Muslim dalam Kitabul Imaroh: II/137)
Anshor said:
“Barangsiapa melepas tangan dari taat akan bertemu dengan Allah pada hari kiyamat dengan tidak punya alasan. Dan barangsiapa mati sedang tidak ada ikatan bai’at pada lehernya maka ia mati seperti matinya orang jahiliyah.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Umar, Shahih Muslim dalam Kitabul Imaroh : II/136)
Yang dimaksud “seperti mati Jahiliyah” adalah kematian dalam kesesatan, perpecahan dan tidak mempunyai imam yang dibaiat dan ditaati. (Hamisy Shahih Muslim II/136)
“Dan barangsiapa membai’at imam dengan berjabat tangan dan kesungguhan hati, maka haruslah ia mentaatinya semampunya. Maka jika datang orang lain akan merebutnya, maka pukullah leher orang tersebut.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash, Shahih Muslim dalam Kitabul Imaroh: II/132, Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah II/467, An-Nasai, Sunan An-Nasai VII/153-154. Lafadz Muslim)
“Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Menetapilah kamu (Hudaifah bin Yaman) pada jamaah muslimin dan imam mereka (artinya: carilah Islam yang berbentuk jama’ah dan yang mempunyai imam sebagai pemimpinya), aku (Hudaifah bin Yaman), berkata: “(Bagaimana) jika tidak ada jama’ah dan imam mereka? Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Uzlah-lah (Pisahilah) segala bentuk firqoh-firqoh (ada 72 firqoh Islam), sekalipun kamu hanya makan akar / umbi pohon sehingga maut menjemput kamu sementara kamu atas keadaan demikian”. (HR. Bukhori, Kitabul Fitan).
“…maka wajib atas kamu berjama’ah, karena sesungguhnya serigala itu makan kambing yang sendirian.” (HR.Abu Dawud dari Abi Darda, Sunan Abi Daud dalam Kitabus Shalah: I/150 No.547)
“Jama’ah itu rahmat dan firqoh itu adzab.” (HR.Ahmad dari Nu’man bin Basyir, Musnad Ahmad:IV/278, Silsilah Ahaditsush Shohihah No.667)
“Dia (Allah) telah mensyari’atkan bagi kamu tentang Ad-Dien, apa yang telah diwasiatkanNya kepada Nuh dan apa yang telah Kami (Allah) wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu: “Tegakkanlah Ad-Dien dan JANGANLAH kamu ber PECAH-BELAH di tentangnya.” Berat bagi musyrikin menerima apa yang engkau serukan kepada mereka itu. Allah menarik kepada Ad-Dien itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petun juk kepada (Ad-Dien)-Nya orang yang kembali kepada-Nya.” (QS.Asy-Syura:13)
“Barangsiapa yang taat kepadaku, maka sungguh ia taat kepada Allah dan barangsiapa yang memaksiati aku maka sungguh ia telah memaksiati Allah. Barangsiapa yang mentaati amirku maka sungguh ia telah mentaati aku dan barangsiapa yang memaksiati amirku maka sungguh ia telah memaksiati Aku.” (HR.Al-Bukhari dari Abi Hurairah, Shahih Al-Bukhari dalam Kitabul Ahkam: IX/77. Dalam Riwayat Ibnu Majah)
“Dan barangsiapa yang mentaati imam maka sungguh ia telah mentaatiku dan barang siapa yang memaksiati imam ku maka sungguh ia telah memaksiatiku.” (HR. Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah dalam bab Tha’atul Imam : II/201)
“Sekalipun kamu dipimpin oleh seorang budak Habsyi yang rumpung hidungnya, wajib kamu mendengar dan mentaatinya selama ia memimpin kamu dengan Kitabullah.” (HR.Ibnu Majah dari Ummul Hushain dalam bab Tha’atul Imam: II/201, Muslim, Shahih Muslim: II/130, At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi: IV/181 No.1706. Lafadz Ibnu Majah
Anshor said:
“Tiga macam orang yang Allah tidak akan berkata kata kepada mereka pada hari kiyamat dan tidak akan membersihkan (memaafkan), dan bahkan bagi mereka siksa yang pedih. Mereka itu adalah: 1) Orang yang mempunyai kelebihan air di tengah jalan tetapi menolak permintaan orang yang dalam keadaan bepergian, 2) Orang yang berbai’at pada seorang imam, tetapi tidaklah ia berbai’at kecuali karena dunia, jika diberi menepati bai’atnya dan jika tidak diberi (ditolak tuntutannya) ia tidak menepatinya, 3) Orang yang menjual barang pada orang lain setelah ‘Ashar dan bersumpah dengan nama Allah, sungguh akan diberikan dengan ketentuan begini dan begini, lalu ia membenarkannya dan hendak mengambilnya, tetapi ia tidak memberikannya.” (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Al-Bukhari dalam Kitabul Ahkam: IX/99, Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah II/204, At-Tirmidzi, Sunan At Tirmidzi IV/128 No: 1595. Lafadz Al-Bukhari)
“Dahulu bani Israil selalu dipimpin oleh para Nabi, setiap meninggal seorang Nabi diganti oleh Nabi lainnya, sesungguhnya setelahku ini tidak ada Nabi dan akan ada setelahku beberapa khalifah bahkan akan bertambah banyak, sahabat bertanya: ”Apa yang tuan perintahkan kepada kami?” Beliau menjawab: ”Tepatilah bai’atmu pada yang pertama (artinya baiat yang pertama dilakukan pada saat itu), maka untuk yang pertama dan berikan pada mereka haknya. Maka sesungguhnya Allah akan menanya mereka tentang hal apa yang diamanatkan dalam kepemimpinannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim dalam Kitabul Imaroh: II/132, Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah II/204. Lafadz Muslim)
“Dari ‘Urwah bahwasanya ‘Aisyah menceritakan kepadanya tentang bai’atnya kaum wanita, ia berkata: “Tidaklah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam menyentuh seorang wanita (yang bukan muhrimnya) dengan tangannya sedikitpun, apabila kaum wanita telah mengikrarkan bai’atnya, beliau menerimanya, lalu bersabda: “Pergilah sungguh saya telah menerima bai’atmu.” (HR. Muslim, Shahih Muslim dalam Kitabul Imaroh: II/142. Al Bukhari, Shahih Al-Bukhari IX/99, Abu Dawud, Sunan Abu dawud II/133. Lafadz Muslim)
“Sesungguhnya aku tidak berjabatan tangan dengan wanita (yang bukan muhrimnya), maka sesungguhnya ucapanku (dalam menerima bai’at) bagi seratus wanita itu sebagaimana ucapanku bagi seorang wanita.” (HR. An-Nasai dari Umayyah binti Rufaiqah, Sunan An-Nasai dalam Kitabul bai’ah: VII/149, At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi IV/149 No: 1597)
“Saya mengulurkan tangan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam supaya beliau membai’atku, pada waktu itu saya masih kecil, maka beliau tidak membai’atku.” (HR. An-Nasai, Sunan An-Nasai dalam Kitabul Bai’ah: VII/150)
“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)”. [Al-fath : 18]
“Barangsiapa mati dan dilehernya tidak ada baiat, maka sungguh dia telah melepas ikatan Islam dari lehernya”[Dikeluarkan oleh Muslim dari Ibnu Umar]
“Barangsiapa berjanji setia kepada seorang imam dan menyerahkan tangan dan yang disukai hatinya, maka hendaknya dia menaati imam tersebut menurut kemampuannya. Maka jika datang orang lain untuk menentangnya, maka putuslah ikatan yang lain tersebut” [Dikeluarkan oleh Muslim dan Abu Dawud dari Abdillah bin Amr bin Ash]
“Dan barangsiapa yang berbaiat kepada seorang imam lalu bersalaman dengannya (sebagai tanda baiat) dan menyerahkan ketundukannya, maka hendaklah dia mematuhi imam itu semampunya. Jika ada yang lain datang untuk mengganggu imamnya (memberontak), penggallah leher yang datang tersebut.” (HR. Muslim no. 1844)
Dari sahabat nabi Abu hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ia bersabda: “Barang siapa yang mentaati aku sungguh ia telah mentaati Allah, dan barang siapa yang durhaka padaku sungguh ia telah mendurhakai Allah, barang siapa yang taat pada pemimpin sungguh ia telah taat padaku, dan barang siapa yang durhaka pada pemimpin sungguh ia telah durhaka padaku”. (HR.Muslim 3/1466 No.1835)
Altair An-Nur said:
“Pada hari Kami memanggil
tiap-tiap manusia dengan Imam mereka.” (Q.S.Al-Isra’:71)
Anshor said:
Kesimpulan hadist diatas yaitu:
1. Baiat pertama muncul pertama kali saat ingin perang pertama kali, saat ini lah perintah baiat menjadi wajib, Menurut sejarah baiat ada 2 kali, pertama baiat pertama perwakilan dan harus diteruskan ke baiat secara kaffah oleh seluruh umat muslim
2. Sejak baiat pertama dilakukan, perintah baiat tidak pernah dimansukh, baiat pertama kali dilakukan oleh Nabi lalu segera setelah wafat sebelum menguburkan nabi langsung diadakan musyawarah baiat (saat itu khalifah) penerus (ini menunjukkan bahwa baiat itu sangat teramat penting), saat itu umat islam tidak pernah terjadi kekosongan imam yang dibaiat (khalifah) sampai runtuhnya khalifah ustman,
3. Nabi mewajibkan umat islam terikat dalam satu wadah Al Jamaah (yang berbaiat)…..
4. Pertanyaannya: apabila tidak terjadi kesepakatan dari seluruh orang Islam dalam hal “siapa” yang harus dibaiat, maka perintahnya kita harus menyendiri walaupun harus makan akar: apakah para ulama sudah melakukan ini: “makan akar”…..
5. Nabi sudah menyebutkan bahwa ada jaman dimana banyak khalifah/ imam/ amir yang dibaiat: nabi sudah katakan : ” tetapilah baiatmu yang pertama, dan pukullah baiat imam yang lainnya”…..
Muawiyah said:
Mohon bagi siapa saja yang ingin mengeluarkan hujjah, JANGAN BERDASARKAN PENDAPAT……..
Menurut SI KYIAI A begini, Menurut SYech B begitu, Menurut HABIB C begono… MEnurut Orang SUCI yang pakai Turban/Sorban Bergulung serta berjenggot setinggi langit dan Bumi begitu begono ….
menurut Manqulan ana rukyah biasa ….
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Robb-mu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya, amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).” (QS. Al-A’rof: 3)
(al-Turmuzi berkata): Sufyan bin Waki’ menceritakan kepada kami, (Sufyan berkata): Suwaid bin `Amr al Kalbi menceritakan kepada kami, (Suwaid berkata): Abu `Awanah menceritakan kepada kami dari `Abd al A`la> dari Sa`id bin Jubair dari Ibn `Abbas dari Nabi Saw, beliau bersabda; takutlah kalian (hati-hati dalam memegangi) hadis-hadis dariku kecuali yang benar-benar telah aku ajarkan kepada kalian, barangsiapa berbohong atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari api neraka, siapa yang mengatakan sesuatu tentang al-Qur’an dengan ra’yu nya (PENDAPATNYA) maka hendaklah ia menempati tempat duduknya dari api neraka
Muawiyah said:
Menurut ORANG CERDAS yang Berdasarkan BUKU/KItab yang dia BELI dari TOKO BUKU BEGITU…..
(APA KATA NABI MENGENAI ILMU YANG DIAMBIL DARI BUKU)
Nabi bersabda: Ambillah ilmu sebelum hilang, berkata shohabat ” bagaimana ilmu dapat hilang, wahai nabinya Alloh , sedangkan dikalangan kita ada kitab Alloh ?” maka nabi marah yang Alloh belum pernah membuat nabi marah seperti itu. Kemudian nabi bersabda : ” celakalah kalian, bukankah taurot dan injil itu masih ada dikalangan bani isroil, kemudian keduanya ( taurot dan injil ) tidak dapat mencukupi mereka sedikitpun, sesungguhnya hilangnya ilmu adalah hilangnya pembawanya. Sesungguhnya hilangnya ilmu adalah hilangnya pembawanya (isnadnya atau ulama’nya)” HR. Ad-Daromi dari Abi umamah…
TERNYATA NABI MENGANGGAP ILMU YANG SAH ITU YANG BERASAL DARI GURU YANG ISNADNYA JELAS….. PADA JAMAN NABI KITAB SUCI TAUROT & INJIL TELAH DICETAK TETAPI KARENA TIDAK PAKAI ISNAD MAKA DIANGGAP ILMUNYA TELAH HILANG
Isnad adalah bagian dari agama seandainya tidak ada isnad , niscaya orang orang akan berkata pada apa-apa yang dikehendakinya dengan semaunya sendiri. sesungguhnya pembeda antara kami orang iman dengan mereka musyrikin adalah isnad . ( muqodimah muslim )
Isnad adalah senjata ( pedang ) orang mu’min . jika orang mu’min tidak memiliki senjata , maka dengan apa orang mu’min membunuh lawannya
( al-majruhin jilid 1 hal 27 )
manusia selalu berada dalam kebaikan selama orang yang awal masih hidup dan orang yang akhir mau belajar ilmu ( agama ) darinya . ketika generasi tua telah mati sebelum generasi mudanya belajar ilmu darinya , maka rusaklah manusia ( H.R. addarimi )
KALAU ILMU BISA DARI BACA KITAB SAJA… UNTUK APA MUNCUL HADIST DIATAS……AGAMA ISLAM HANYA UNTUK ORANG YANG BERFIKIR
adhi said:
Kepada semua komentator di sini,
Jika semua muslim dan saudara
Semua anda benar dan semua anda salah
Karena semua benar menurut pendapat masing_ masing dan dalilnya
Semua salah karena musuh kita bukan saudara kita tetapi nafsu ingin merasa benar di antara pendapat kebenaran, Hanya kepada Allah kembali untuk mencari kebenaran, Mari kita saling mendoakan agar kita saling mendapat hidayah dari ALLAH *amminn
bekti said:
Saya islam awam.. bertamu d rumah teman saya warga ldii. Mlh d suruh sholat magrib d rumahnya. Saya bnr benar ingin tau ldii itu seperti apa. Jika saya menikah dengan teman saya itu. Mk saya akn ikut organisasi trsebut. Mohon infonya yg benar.. saya bingung
Altair An-Nur said:
ga usah bingung, ikut aja, ana juga baru ikut, justru ana jadi ikut setelah kaji hadist, ….liat dalil yang ana buka, jangan lihat PENDAPAT siapapun, di ISLAM, penggunaan PENDAPAT dalam BERHUJJAH=WAJIB MASUK NERAKA
(al-Turmuzi berkata): Sufyan bin Waki’ menceritakan kepada kami, (Sufyan berkata): Suwaid bin `Amr al Kalbi menceritakan kepada kami, (Suwaid berkata): Abu `Awanah menceritakan kepada kami dari `Abd al A`la dari Sa`id bin Jubair dari Ibn `Abbas dari Nabi Saw, beliau bersabda; takutlah kalian (hati-hati dalam memegangi) hadis-hadis dariku kecuali yang benar-benar telah aku ajarkan kepada kalian, barangsiapa berbohong atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari api neraka, siapa yang mengatakan sesuatu tentang al-Qur’an dengan ra’yu nya (PENDAPATNYA) maka hendaklah ia menempati tempat duduknya dari api neraka
Menceritakan Aisyah Radhiallahu ‘Anha, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Barangsiapa menghormati ahlul bid’ah maka sungguh ia telah membantu untuk meruntuhkan Islam.”
abah dzeko said:
ilmu yang baku/pokok sebagai sandaran ber’ibadah adala AL QUR’AN AL HADIST, dalam memahami ilmu tsb harus ada bimbingan guru yang terpercaya keilmuannya, juga ada imam yang memilih dan menentukan pilihan ilmu yang bisa di’amalkan untuk zaman skr, kenapa? sebagai contoh dalam kitab tafsir IBNU KASTIR, atau TAFSIR FATKHULBARRI disana tdp banyak sekali pendapat versi berbagai ulama’, pasti bingung deh…. maka harus ada bimbingan guru terpercaya dan penentu / ijtihad yang dipakai…. smg bermanfa’at… kalau ada yang masih bingung saya ajak untuk ikut ngaji di LDII….
manhaj salaf said:
hati kita harus terbuka, yang saya mau tanya, apakah setelah sepeninggal nabi Muhammad SAW, anak2 para sahabt yang sudah muslim, setelah baliqh harus di bai;ah untuk masuk muslim, trus mereka juga di bai’ah untuk tunduk kpada imam waktu itu, adakah hadistnya?
abah dzeko said:
hadist yang menerangkan tttg keimaman buaanyak,…. untuk lebih jelasnya silahkan mengaji di tempat pengajian LDII, ingat ilmu ttg islam banyak pilihannya, guru/syech juga banyak anda merasa bingung…???? ikutlah ngaji di LDII smg Alloh memberi hidayah dan pertolongan. amin..
Mad said:
Beberapa waktu yang lalu teman saya meninggal (bukan LD**), kebetulan saudaranya adalah pentolan LD** dan saudaranya tsb datang bersama rombongan LD**, ketika sholat dzuhur di masjid umum para rombongan LD** tidak mau gabung dan memilih sholat belakangan exclusive dgn kaumnya.
Yang paling menyakitkan adalah ketika sholat jenazah.
Ketika imam bersiap untuk takbir, para rombongan LD** merapat seolah hendak ikut sholat (mereka posisi paling belakang).
Namun setelah takbir pertama, dan para makmum sedang khusuk sholat, para rombongan LD** BUBAR (padahal baru takbir pertama dan belum selesai sholat jenazah).
Astaghfirullah.
Kafirkah kita di mata kaum LD**?
Semoga Allah membuka pintu dan memberikan hidayah.
Mad said:
TERNYATA NABI MENGANGGAP ILMU YANG SAH ITU YANG BERASAL DARI GURU YANG ISNADNYA JELAS…..
—–> Siapa guru yang Isnadnya jelas? Nur Hasan? Yakin?
KALAU ILMU BISA DARI BACA KITAB SAJA… UNTUK APA MUNCUL HADIST DIATAS……AGAMA ISLAM HANYA UNTUK ORANG YANG BERFIKIR
—–> yuk mari berfikir, apa hanya Nur Hasan saja guru yang isnadnya jelas?
Altair An-Nur said:
Silahkan dipikirkan sendiri…Surga Neraka Alloh yang menentukan….dari pada ente nyebar fitnah, berdebat pakai pendapat (secara dalil, PENDAPAT=WAJIB NERAKA)…lebih baik ente memperbaiki diri, banyak beribadah urus diri sendiri (emangnya ente yakin ente pasti masuk surga?)
Bejo Sontoloyo (@BejoSontoloyo) said:
Mad, goblok koq dipamerkan!!
Khoirul huda said:
Dalil Mas Anshor sudah komplit jadi gak perlu berhujjah, saya hanya ingin bertanya saja biar lebih jelas, pertanyaannya:
1. Apakah para Sahabat, Bukhori, Muslim, Nasai, Ibnu majah, Abu dawud dll juga para penerus semuanya membuat wadah Al Jamaah( Nabi mewajibkan) kalau ya apa namanya kalau gak apakah dapat dikatakan mereka nggak jamaah? (maaf saya belum tahu riwayatnya)
2. Di indonesia ini siapa yang berhak jadi imam/amir/khalifah
3. Apakah ormas2 islam di indonesia ini semuanya wadah al jamaah (sebagaian ada yang baiat).
4. Kalau tidak kenapa (NII, Ahmadiyah, Syiah termasuk LDII juga Baiat dan mengaku Qur’an Hadist)
5. Kalau ya siapa yang berhak membunuh ” imam yang lainnya”?
6. Kalau gak ada yang berani membunuh apakah berarti semuanya hanya firqoh2 dengan kata lain tidak ada keamiran di indonesia dan haruskah kita menyendiri walau harus makan akar?
mohon di jawab maaf kalau ada kata yang gak berkenan terimakasih sebelumnya
Altair An-Nur said:
Tak perlu repot…..
1.Mohon baca sejarah, jaman Para shohabat, Bukhori, Muslim, An Nasai, Ibnu Majah, Abu Dawud hidup dalam masa ISLAM MEMILIKI IMAM YANG DIBAIAT, jadi apabila telah terbentuk AL-JAMAAH khalifatul muslimin MAKA BARANG SIAPA YANG melakukan baiat selanjutnya “WAJIB DIPENGGAL”
2. Yang BERHAK di BAIAH, adalah, Selama belum dibentuknya AL-JAMAAH dengan IMAM mereka, maka walaupun seorang BUDAK HABSYI (apakah seorang budak punya daulah kekuasaan?) selama dia adalah seorang Muslim yang sholat dan tidak mencalonkan/ meminta dirinya untuk di baiah (PEMILU=MENCALONKAN DIRI, PRESIDEN= BISA DARI WANITA/NON MUSLIM, DAN TIDAK MEMIMPIN BERDASARKAN KITABULLOH,…APAKAH DAPAT DIBAIAH?……INGAT, PENGGUNAAN PENDAPAT DAPAT MEMBUAT ENTE DIPANGGANG DINERAKA
3&4. LIHAT DALILNYA
Wahai Rasullulloh, dahulu kami berada pada masa jahiliyyah dan keburukan lalu Alloh mendatangkan kebaikan ini kepada kami, apakah setelah kebaikan ini akan datang keburukan?’. Beliau menjawab:’Ya”. Aku bertanya lagi:”Apakah setelah keburukan itu akan datang lagi kebaikan?”. Beliau menjawab”Ya, akan tetapi didalamnya ada “dukhn” (kotorannya”. Aku bertanya lagi:”Apa kotorannya itu?”. Beliau menjawab:Yaitu suatu kaum yang memimpin tanpa mengikuti petunjukku, kamu mengenalnya tapi sekaligus kamu ingkari”. Aku kembali bertanya:”Apakah setelah kebaikan (yang ada kotorannya itu) akan timbul lagi keburukan?”. Beliau menjawab:”Ya, yaitu para penyeru yang mengajak ke pintu JAHANNAM.SIapa yang memenuhi seruan mereka maka akan dilemparkan kedalamnya”. Aku kembali bertanya:”Wahai Rasululloh, berikan sifat-sifat (ciri-ciri) mereka kepada kami”. Beliau menjelaskan:”Mereka itu berasal dari kulit-kulit kalian dan berbicara dengan bahasa kalian. Aku katakan:”Apa yang engkau perintahkan kepada kami bila kami menemui (zaman) keburukan itu?. Beliau menjawab:”Carilah jamaah muslimin dengan imam mereka (carilah jamaah islam yang memiliki imam yang berbaiat)”. Aku kembali bertanya:”Jika saat itu tidak ada Jamaah Islam dengan Imam mereka (saat itu tidak ada Jamaah Muslim yang memiliki Imam yang dibaiat)?”. Beliau menjawab:”Kamu tinggalkan seluruh firqoh (kelompok Jamaah Islam yang tidak memiliki Imam yang dibaiat) sekalipun kamu harus memakan akar pohon hingga maut menjemputmu dan kamu tetap berada didalam keadaan yang demikian itu”. (HR Bukhori 3338)
“Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Menetapilah kamu (Hudaifah bin Yaman) pada jamaah muslimin dan imam mereka (artinya: carilah Islam yang berbentuk jama’ah dan yang mempunyai imam sebagai pemimpinya), aku (Hudaifah bin Yaman), berkata: “(Bagaimana) jika tidak ada jama’ah dan imam mereka? Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Uzlah-lah (Pisahilah) segala bentuk firqoh-firqoh (ada 72 firqoh Islam), sekalipun kamu hanya makan akar / umbi pohon sehingga maut menjemput kamu sementara kamu atas keadaan demikian”. (HR. Bukhori, Kitabul Fitan).
PILIHLAH, YANG MELAKUKAN BAIAT YANG PALING PERTAMA, YANG MEMILIKI IMAM YANG MENGATUR BERDASARKAN KITABULLOH&AS SUNNAH (MURNI DARI PENDAPAT, INGAT, PENDAPAT=NERAKA), …….
5. KEWAJIBAN MEMBUNUH IMAM YANG LAINNYA BUKAN LAH KEWAJIBAN, HANYALAH ANJURAN, KARENA “TIDAK ADA” DALIL YANG MENYEBUTKAN BAHWA KALAU TIDAK MEMBUNUH IMAM SELANJUTNYA “WAJIB” MASUK NERAKA….maka itu hanyalah anjuran…kecuali ente bisa tunjukkan dalilnya (INGAT, PAKAI PENDAPAT=WAJIB NERAKA)
6. BACA DALILNYA, JANGAN PAKAI “PENDAPAT”, PENGGUNAAN PENDAPAT DALAM BERHUJJAH=CALON PENGHUNI NERAKA
KALIMATNYA, CARILAH “JAMAAH MUSLIMIN DENGAN IMAM MEREKA” KALAU GA KETEMU MAKA HINDARI FIRQOH…. JADI JELAS, FIRQOH ITU ADALAH KEBALIKAN DARI “JAMAAH MUSLIMIN DENGAN IMAM MEREKA”…………
Khoirul huda said:
Dan kalau amir anda bersanad samapai Rosululloh nggak akan mungkin punya pemahaman sesat seperti menghalalkan bunga riba’ 5% perbulan pada kasus maryoso itu mangkul dalil dari mana? anda tahu dosa riba’? seperti menzinahi ibu kandungnya sendiri.
Altair An-Nur said:
Jangan Sok Tau, kasus Mariyoso murni penipuan bisnis oleh si Mariyoso… Bukan hanya di LDII yang ada kasus semisal ini?…..
Fauzan kebumen said:
Mb.altair nur gk usah diladeni komentar dr khoirul percuma tambah seneng dia…..yg ptg qt gk usah terpancing,gk usah terpengaruh ttp khusuk ibadah n ngajinya mencari surga Alloh terhindar dr neraka Alloh…..insylh nnt qt bertemu di surga
hendra pamungkas said:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ…
Saya seorang yg masih belajar tentang iman dan taqwa pada اللّه SWT… Memang benar saudari maryam pro LDII saya dapat menganalisanya, dan benar pula LDII hanya shalat jamaah dengan sesama LDII, menikahpun dg sesama LDII itu terjdi di daerah tempat saya tinggal. Tapi sesat atau kafir itu hak MUI sebagai pemimpin tertinggi di Indonesia. Saya hanya mengingatkan bahwa dajjal muncul tidak sebagai setan tapi orang” yg datang menjanjikan surga jika mengikutinya karna sesungguhnya dia adalah pendusta. Maka saran saya, imanilah islam sebagai mana anda diajarkan dulu di pendidikan formal maupun informal, dr keluarga dr guru SD,SMP dll.., jgn berani” bljar kitab dengan pemahaman sendiri karna bkn ilmu yg anda dapat malah sebuah kesesatan. Siapapun boleh berpendapat sesuai UUD 45, dan kita semua tau islam akan pecah menjadi puluhan golongan, kita hanya perlu mengikuti 1 golongan yg benar” berasal dari Nabi MUhammad SAW.. Bagaimana agar tahu itu dari nabi, qta bisa menanyakan kepada guru/ustad/kyai/habib qta masing… Silahkan tanyakan, ya guru? Guru mengajarkan kita shalat memiliki syarat shah, terus Kenapa subuh 2 rakaat, dluhur 4 rakaat dll… Dari mana semua itu? Silahkan di renungkan jawaban guru anda masing”..
Altair An-Nur said:
ISLAM berawal dari keterasingan, dan akan kembali menjadi asing, maka beruntunglah orang yang terasing tersebut
Joel Harlan said:
Altair An-Nur ini kebanyakan main game Assassin’s Creed.
1.Mohon baca sejarah, jaman Para shohabat, Bukhori, Muslim, An Nasai, Ibnu Majah, Abu Dawud hidup dalam masa ISLAM MEMILIKI IMAM YANG DIBAIAT, jadi apabila telah terbentuk AL-JAMAAH khalifatul muslimin MAKA BARANG SIAPA YANG melakukan baiat selanjutnya “WAJIB DIPENGGAL”
Dusta. ‘Ali ibni Abi Talib sudah dibai’ah sepeninggal Utsman, dan Muawiyah bangkit memeranginya. Diantara yang membai’ah Muawiyah adalah sahabat. Anda berani bilang Muawiyah dan sahabat yang membai’ah-nya wajib di penggal? Bicara begitu dengan Ahlussunnah, Anda akan dituduh Syi’ah nanti hahaha.
2. Yang BERHAK di BAIAH, adalah, Selama belum dibentuknya AL-JAMAAH dengan IMAM mereka, maka walaupun seorang BUDAK HABSYI (apakah seorang budak punya daulah kekuasaan?) selama dia adalah seorang Muslim yang sholat dan tidak mencalonkan/ meminta dirinya untuk di baiah (PEMILU=MENCALONKAN DIRI, PRESIDEN= BISA DARI WANITA/NON MUSLIM, DAN TIDAK MEMIMPIN BERDASARKAN KITABULLOH,…APAKAH DAPAT DIBAIAH?……INGAT, PENGGUNAAN PENDAPAT DAPAT MEMBUAT ENTE DIPANGGANG DINERAKA
Anda berkoar-koar soal DALIL. Saya tanya, MANA DALIL-nya yang menguatkan pendapat Anda di atas. Kalau DALIL-nya adalah PENDAPAT IMAM ente, pegi membusuk aja kalian di neraka.
3&4. LIHAT DALILNYA
Wahai Rasullulloh, dahulu kami berada pada masa jahiliyyah dan keburukan lalu Alloh mendatangkan kebaikan ini kepada kami, apakah setelah kebaikan ini akan datang keburukan?’. Beliau menjawab:’Ya”. Aku bertanya lagi:”Apakah setelah keburukan itu akan datang lagi kebaikan?”. Beliau menjawab”Ya, akan tetapi didalamnya ada “dukhn” (kotorannya”. Aku bertanya lagi:”Apa kotorannya itu?”. Beliau menjawab:Yaitu suatu kaum yang memimpin tanpa mengikuti petunjukku, kamu mengenalnya tapi sekaligus kamu ingkari”. Aku kembali bertanya:”Apakah setelah kebaikan (yang ada kotorannya itu) akan timbul lagi keburukan?”. Beliau menjawab:”Ya, yaitu para penyeru yang mengajak ke pintu JAHANNAM.SIapa yang memenuhi seruan mereka maka akan dilemparkan kedalamnya”. Aku kembali bertanya:”Wahai Rasululloh, berikan sifat-sifat (ciri-ciri) mereka kepada kami”. Beliau menjelaskan:”Mereka itu berasal dari kulit-kulit kalian dan berbicara dengan bahasa kalian. Aku katakan:”Apa yang engkau perintahkan kepada kami bila kami menemui (zaman) keburukan itu?. Beliau menjawab:”Carilah jamaah muslimin dengan imam mereka (carilah jamaah islam yang memiliki imam yang berbaiat)”. Aku kembali bertanya:”Jika saat itu tidak ada Jamaah Islam dengan Imam mereka (saat itu tidak ada Jamaah Muslim yang memiliki Imam yang dibaiat)?”. Beliau menjawab:”Kamu tinggalkan seluruh firqoh (kelompok Jamaah Islam yang tidak memiliki Imam yang dibaiat) sekalipun kamu harus memakan akar pohon hingga maut menjemputmu dan kamu tetap berada didalam keadaan yang demikian itu”. (HR Bukhori 3338)
“Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Menetapilah kamu (Hudaifah bin Yaman) pada jamaah muslimin dan imam mereka (artinya: carilah Islam yang berbentuk jama’ah dan yang mempunyai imam sebagai pemimpinya), aku (Hudaifah bin Yaman), berkata: “(Bagaimana) jika tidak ada jama’ah dan imam mereka? Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Uzlah-lah (Pisahilah) segala bentuk firqoh-firqoh (ada 72 firqoh Islam), sekalipun kamu hanya makan akar / umbi pohon sehingga maut menjemput kamu sementara kamu atas keadaan demikian”. (HR. Bukhori, Kitabul Fitan).
PILIHLAH, YANG MELAKUKAN BAIAT YANG PALING PERTAMA, YANG MEMILIKI IMAM YANG MENGATUR BERDASARKAN KITABULLOH&AS SUNNAH (MURNI DARI PENDAPAT, INGAT, PENDAPAT=NERAKA), …….
Yang melakukan bai’ah yang pertama Syi’ah, yang punya Imam itu juga Syi’ah. Nah, IMAM Anda layak dipengal.
5. KEWAJIBAN MEMBUNUH IMAM YANG LAINNYA BUKAN LAH KEWAJIBAN, HANYALAH ANJURAN, KARENA “TIDAK ADA” DALIL YANG MENYEBUTKAN BAHWA KALAU TIDAK MEMBUNUH IMAM SELANJUTNYA “WAJIB” MASUK NERAKA….maka itu hanyalah anjuran…kecuali ente bisa tunjukkan dalilnya (INGAT, PAKAI PENDAPAT=WAJIB NERAKA)
Ente yang bilang “KEWAJIBAN MEMBUNUH IMAM YANG LAINNYA BUKAN LAH KEWAJIBAN, HANYALAH ANJURAN..” Nah, yang menulis KEWAJIBAN itu ente. EEnte terlalu banyak dicekoki racun LDII jadinya menyalahkan pendapat ente sendiri. Nah, pakai pendapat ente, harusnya ente wajib dipenggal.
6. BACA DALILNYA, JANGAN PAKAI “PENDAPAT”, PENGGUNAAN PENDAPAT DALAM BERHUJJAH=CALON PENGHUNI NERAKA
KALIMATNYA, CARILAH “JAMAAH MUSLIMIN DENGAN IMAM MEREKA” KALAU GA KETEMU MAKA HINDARI FIRQOH…. JADI JELAS, FIRQOH ITU ADALAH KEBALIKAN DARI “JAMAAH MUSLIMIN DENGAN IMAM MEREKA”…………
Aduh… aduh..
Cadet dodi said:
LDII lancar barokah ila yaumil kiyamah.
Aamiin.
Fauzan kebumen said:
Buat khoirul anda lbh baik intropeksi diri apa ibadah kmu dah tertib gk usah jelek2in ldii….kq seneng bgt klo ngomongin org lain ngaca kmu…bt sdr2ku di ldii org2 kayak gini gk usah diladeni tambah geer aja nnt tambah gede ndase…yg ptg qt ttp khusuk ibadah n ngajinya jgn terpengaruh ttp diniati krn Alloh utk mencari surganya Alloh n terhindar dr neraka Alloh..amiinn
rubby rahmadhan said:
jauhi perdebatan islam itu indah bila bersama
Abata said:
Anggota ldii yakin merka benar/t’sesat krn termakan doktrin.palagi doktrin qur’an hadits NAMUN dg pmahaman kyai mrk sndiri.mrk tdk blh ambil ilmu dr selain mrk dg alasan2 t3(didoktrin)..ketika mrk mau ambil ilmu dr selain mrk,maka banyak dr mrk yg kluar.ni fakta.makanya mrk ditakut2i dr mgambil ilmu dr ust lain.padahal alumni2 dr saudi skrg dah bnyak sekali
A.ilyas said:
Ada ust dr indo yg skrg diberi izin dr kerajaan saudi tuk buat ta’lim di masjid nabawi ( ust firanda ).dlm slah 1 tulisan beliau menawari tokoh2 ldii untuk diskusi di masjidil haram,masjid nabawi ato di darul hadits.mbok ditrm twarn beliau…bkn tuk menjelekkan.namun mengingatkn,meluruskan.ktk anak bermain api,mk kita cegah krn bhy.nyatanya ldii bermain dg suatu yg lbh mbahayakan(bukan qur’an haditsnya) tp pemahaman mrk pd keduanya.
Dakwah Islam Indonesia Online said:
Jd pemahaman mana yang sesat?
Bejo Sontoloyo (@BejoSontoloyo) said:
Ngaji mangkul pada ulama yg bersanad dibilang sesat, tp belajar agama dari buku-buku karangan, lihat ceramah di TV, baca-baca di internat merasa benar, BETAPA GOBLOKNYA LOE ILYAS!!!
bejo said:
hmm LDII itu organisasi besar yg berlandaskan Al-Quran da al-Hadis, ulamanya ribuan jamaahnya jutaan, mubalig2 ldii sdh puluhan tahun ngemvangkan Islam dan sdh diuji dg banyak rintangan n fitnahan terbuktu ldii tetap eksis dan berkembang. Trus FIRANDA itu siapa? koq lebay amat
panoet said:
Temen saya lakinya LDII istrinya PKS. Alhamdulillah sudah 3 bulan ikut ngaji, pertama datang saya bilang sama ustadz-nya “Pak, saya pengen ngaji Al Quran dan Hadist”. Sampai sekarang saya ga peduli LDII kek, apa kek. Toh saya ngajinya Al Quran dan Hadist. Insyaallah barokah, amiiin…
Lantai dipel? Ah saya pertama-pertama datang ke mushola LDII ngaji ga ada tuh dipel. Setelah beberapa saat ngaji private tentang thoharoh dan sholat, akhirnya saya sadar sendiri bahwa kita sebagai muslim harus waspada dengan yang namanya najis. Lha kalau di badan kita ada najis, sholat kita ga sah (wallahualam). Padahal kan sholat itu amalan yang pertama dihisab (tolong dibenarkan kalau salah).
Sebenernya cuma menjaga dari najis, cuma terkadang orang yang tidak tahu dari dalam menafsirkan dengan penafsiran sendiri. Misalkan benar adanya ada muslim baru masuk masjid terus dipel, ya itu untuk menjaga barang siapa muslim tersebut kaki atau bagian tubuh lainnya terdapat najis dari wc atau dari manapun. Kan kita tidak tau, jadi lebih baik menjaga. Bukan berarti muslim tersebut najis.
Alhamdulillah, jazakumullohu khoiro…